9 Tokoh Penting Panitia Kongres Pemuda 28 Oktober 1928

Siapa Saja Panitia Kongres Pemuda? - Kongres Pemuda adalah sebuah acara penting dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia yang diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober - 1 November 1928 di Jakarta. Acara ini diinisiasi oleh sekelompok pemuda yang tergabung dalam organisasi Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Jong Ambon, Jong Minahasa, Jong Islamieten Bond, dan Jong Arab.

Panitia Kongres Pemuda


Susunan Tokoh Panitia Kongres Pemuda

Panitia Kongres Pemuda terdiri dari beberapa tokoh pemuda terkemuka pada saat itu, di antaranya:

  1. Ketua: Soegondo Djojopoespito (PPPI)
  2. Wakil Ketua: R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
  3. Sekretaris: Mohammad Yamin (Jong Sumatranen Bond)
  4. Bendahara: Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
  5. Pembantu I: Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
  6. Pembantu II: R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
  7. Pembantu III: Senduk (Jong Celebes)
  8. Pembantu IV: Johannes Leimena (Jong Ambon)
  9. Pembantu V: Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Panitia Kongres Pemuda inilah yang merencanakan dan mengatur jalannya acara Kongres Pemuda, termasuk menentukan tema besar kongres yaitu "Sumpah Pemuda" yang mengajak para pemuda Indonesia untuk bersatu dan berjuang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Selain itu, Panitia Kongres Pemuda juga menentukan agenda acara, menyusun naskah sumpah pemuda, menyeleksi delegasi dari berbagai daerah di Indonesia, menentukan tempat penyelenggaraan kongres, dan menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh nasionalis lainnya.

Setelah melalui serangkaian persiapan, Kongres Pemuda akhirnya dilaksanakan pada tanggal 28 Oktober - 1 November 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) di Jakarta. Acara tersebut dihadiri oleh 28 delegasi dari berbagai daerah di Indonesia yang mewakili berbagai etnis, agama, dan latar belakang sosial.

Dalam Kongres Pemuda, para delegasi berhasil menyusun dan menandatangani Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sumpah Pemuda menegaskan tekad para pemuda Indonesia untuk bersatu dalam satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa, serta menentang segala bentuk penjajahan dan kolonialisme.

Panitia Kongres Pemuda dan para delegasi kongres berhasil membangun semangat nasionalisme yang kuat di kalangan pemuda Indonesia, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Kongres Pemuda juga memicu lahirnya banyak organisasi dan gerakan pergerakan nasional yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Setelah Kongres Pemuda, para pemuda Indonesia semakin giat dalam memperjuangkan kemerdekaan, baik melalui kegiatan organisasi, media massa, maupun aksi massa.

Dalam sejarah pergerakan nasional, Kongres Pemuda dianggap sebagai tonggak penting yang mengawali pergerakan nasional Indonesia. Oleh karena itu, peringatan Kongres Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Panitia Kongres Pemuda dan para delegasi kongres juga dianggap sebagai pahlawan nasional yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Mereka merupakan simbol semangat kebangsaan dan persatuan dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel