10 Contoh Pidato Singkat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Contoh Pidato Singkat - Dalam rangka menyambut maulid Nabi Muhammd SAW, berikut ini akan kami sajikan materi lengkap seputar contoh teks pidato singkat untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam. Harapan kami, dengan adanya kumpulan contoh teks pidato sambutan ini dapat membantu Anda dalam mencari tema pidato yang tepat dan memiliki pesan yang mendalam bagi para hadirin sekalian.
10 Contoh Pidato Singkat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Setidaknya terdapat 10 contoh teks pidato singkat tentang Maulid Nabi terbaru dengan tema bahasan yang berbeda-beda dalam ulasan ini. Jadi, silahkan pilih salah satu tema yang menurut Anda menarik untuk dibahas.

Berikut ini 10 contoh teks pidato singkat tentang Maulid Nabi terbaik dan terlengkap yang bisa Anda jadikan sebagai referensi:


Contoh Ceramah Singkat Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
 Assalamu’alaikum wr.wb

بِسْمِ اللهِ الرّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ  عَلىَ اَشْرَفِ اْللأَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَمَّا بَعْدُ

Pertama-tama marilah kita memanjatkan rasa syukur kita kepada Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga kita dapat bertemu di tempat yang berbahagia ini dalam rangka Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Selanjutnya, shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi akhir zaman Nabi Muhammad SAW.

Hadirin yang dimuliakan Allah.

Bulan Rabiul Awwal adalah bulan yang sangat bersejarah dalam kehidupan  manusia, karena pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun gajah, telah dilahirkan seorang pemimpin umat manusia yang merupakan rahmat bagi alam semesta. Beliau adalah junjungan kita yakni Nabi Besar Muhammad SAW. Melalui beliau Allah menunjukan manusia menuju alam yang penuh dengan cahaya kimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

Oleh sebab itu di bulan Rabiul Awwal ini marilah kita jadikan sebagai sarana dan media untuk mengumpulkan kaum muslimin di masjid-masjid, majelis ta’lim dan tempat-tempat lainnya dengan tujuan :

1. Untuk menanamkan, memupuk dan menambah rasa cinta (Mahabbah) kita kepada Rasulullah Saw.

Allah telah mensejajarkan dan menempatkan secara bersama-sama antara ketaatan kita kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya. Sedangkan Nabi Saw. lebih utama dari kita, sebagaimana firman Allah dalam surah Al-Ahzab ayat 6 :

النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ

Artinya: “Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukminin dari diri mereka sendiri.” (Q.S Al-Ahzab: 6)

Karena itu, kita harus cepat-cepat menyatakan loyal kepada Rasulullah Saw. dan mencintainya, melebihi besarnya cinta kepada diri kita sendiri. Beliaulah yang memberikan petunjuk kepada kita akan kebenaran, sementara kita selalu cenderung untuk mengikuti hawa nafsu, sedangkan hawa nafsu itu selalu mengajak kita kepada kejahatan.

Dengan demikian, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk mendahulukan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya di dalam hati, lebih dari siapa atau apa yang dicintai.

2. Untuk mengungkap kembali sejarah kehidupan Rasulullah Saw, untuk diteladani.

Dengan peringatan kelahiran Rasulullah Saw. ini dapat mengungkap kembali sebagian dari kehidupan Rasulullah Saw. dan jihad perjuangannya di dalam menegakkan agama Islam. Dalam menyambut dan memperingati maulid Nabi Muhammad  Saw. marilah kita telusuri dan kita hayati perilaku hidup Rasulullah, yang selanjutnya, kita jadikan acuan di dalam aktivitas kita sehari-hari dan berjuang di jalan Allah Swt. . Allah berfirman di dalam surah Al-Ahzab ayat 21 yang berbunyi :

لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِر وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya : “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan bagimu, ialah orang yang mengharapkan rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan  ia banyak menyebut akan Allah.”

Dengan kelahiran beliau, kita umat manusia seluruh dunia mendapat rahmat yang tidak terhingga, yakni berupa cahaya hidayah yang dapat menembus kegelapan jahiliah. Bila dibadingkan dengan keadaan dunia sesudah beliau diutus sebagai Nabi dan Rasul, ada 3 perubahan yang sasngat penting,yaitu :

1. Perubahan di bidang sosial

Pada zaman jahiliah terjadi ketidakadilan di dalam masyarakat. Pada saat itu sangat menonjol sekali perbedaan ras, perbedaan kelas, yakni kelas majikan atau tuan dan kelas budak. Kemudian Rasulullah Saw. datang dan mengubah segala ketidakadilan tersebut. Beliau berdakwah kepada mereka bahwa manusia tidak ada bedanya antara satu sama lain, manusia mempunyai kedudukan yang sama dihadapan Allah Swt. jika ada perbedaan, maka hal itu hanya diukur dari tingkat ketakwaan seseorang kepada Allah Swt

2. Perubahan di bidang akidah

Sebelum Nabi Muhammad Saw. diutus sebagai Nabi dan Rasul, bangsa Arab pada saat itu adalah penyembah berhala, patung dan lainnya yang dianggap mempunyai kelebihan dan kekuatan. Kemudian Nabi Muhammad Saw. datang menghancurkan kepercayaan itu dan menyadarkan manusia bahwa patung-patung tersebut hanyalah benda mati yang tidak bisa memberikan manfaat kepada yang menyembahnya. Hanya Allah-lah satu-satunya yang menciptakan dan memelihara alam semesta beserta isinya.

3. Perubahan di bidang kenegaraan dan politik

Pada masa jahiliah sangat sulitnmencari kebenaran dan keadilan. Segala keputusan atau ketentuan-ketentuan hukum tidak didasarkan pada kebenaran atau hak, melainkan didasarkan pada kekuatan dan kekuasaan. Yang kuat dan yang berkuasa akan menindas yang lemah. Begitu Rasulullah Saw. datang, maka diubahlah semuanya itu dengan sistem demokrasi, keadilan dan kebersamaan serta kebebasan. Segala perundang-undangan harus bersumber kepada Al-Quran. Adapun yang belum ditentukan dalam wahyu Allah, maka ditentukan dalam bermusyawarah bersama.


Akhir kata, saya mengharapkan mudah-mudahan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad Saw ini dapat menambah keimanan kita kepada Allah dan Rasul-Nya, mencintainya dan membawa perubahan-perubahan positif dalam segala bidang kehidupan , Amin
Akhirul kalam

Wassalamu’alaikum wr.wb.
Baca Juga: Kata Kata dan Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW
Contoh Pidato Sambutan Maulid Nabi
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya pada hari ini kita dapat memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW dalam suasana bahagia, sehat walafiat tak kurang sesuatu apapun.

Semoga salam dan rahmat senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari zaman kegelapan menjuju zaman terang benderang yaitu dengan tegaknya agama islam di muka bumi.

Hadirin sekalian yang berbahagia !

Peringatan Maulud Nabi yang biasanya diselenggarakan secara meluas di seluruh Tanah Air kita hendaknya tidak sekedar merupakan kegiatan upacara yang bersifat lahiriah saja, akan tetapi lebih dari itu hendaknya agar benar-benar merupakan kesempatan yang baik untuk merenungkan kembali dan meresapi secara mendalam arti dan makna dari lahirnya seorang utusan Allah yaitu Nabi dan Rasul terakhir yang membawa wahyu dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang memberikan suri Tauladan bagi seluruh umat manusia.

Hadirin sekalian yang berbahagia !

Pada hakikatnya, mempercayai kebenaran wahyu yang telah dibawa oleh Nabi Muhammad SAW dan mengikuti suri tauladan yang telah diberikan olehnya adalah merupakan inti daripada Peringatan Maulud Nabi.

Dalam hal ini Allah telah berfirman dalam Surat Al-Ahzab, ayat 21 :
yang artinya :

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan  kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah."

Disamping itu Allah menegaskan lagi dengan firmannya Surat Ali Imran ayat 31 yang  artinya :

" Katakanlah: 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.' Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dengan memperhatikan arti dan makna ayat-ayat tersebut diatas maka jelaslah bahwa Peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW ini, juga merupakan kesempatan untuk mawas diri sampai dimana kesanggupan kita dalam mengikuti bimbingan dan suri tauladan yang telah diberikan oleh Nabi kita Muhammad SAW.

Hadirin sekalian yang berbahagia !

Dalam kesempatan yang berbahagia ini ada beberapa hal yang perlu kita renungkan bersama dalam rangka memetik suri tauladan yang telah dicontohkan dalam peri hidup dan kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Dalam kehidupan berbangsa sebagai bangsa yang kini tengah membangun untuk menciptakan suatu hari depan yang lebih baik, banyak suri tauladan yang kita petik dari perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW baik sejak beliau masih muda maupun setelah diangkat sebagai Nabi, yaitu antara lain tauladan tentang gaya hidup seharihari.

Kebahagiaan dan kenikmatan hidup yang dirasakan oleh Nabi Muhammad SAW, bukanlah terletak pada kelezatan dan kemegahan hidup lahiriah, melainkan kebahagiaan dan kenikmatan yang ditemukan dalam kesederhanaan. Tuntutan hidup sederhana yang didukung oleh kepribadian yang teguh, budi pekerti yang luhur serta tingkah laku yang penuh kasih sayang dan lemah lembut merupakan mahkota keindahan yang menghiasi kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Dengan memperhatikan berbagai riwayat kehidupan Nabi yang menggambarkan bagaimana gaya hidup dan pergaulan beliau dengan orang-orang disekitarnya, maka kesemuanya mencerminkan tingkah laku kesopanan dan kesederhanaan hidup.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Sekian dari saya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Contoh Naskah Pidato Maulud Nabi Muhammad SAW
Yang terhormat Bapak Kepala desa ....
Yang terhormat bapa Ketua.....
Serta para hadirin dan Hadirot yang dimuliakan oleh allah SWT.

Bismilahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Pertama-tama Marilah kita panjatkan fuji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Karna atas rahmat dan Karunia-Nya lah, Kita semua masih diberi Kelancaran dan kesehatan sehingga kita bisa bersilaturahmi di acara yang di muliakan oleh allah SWT. Yaitu acara memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Kemudian shalawat serta salam smoga tetap tercurah limpahkan kepada sang revolusioner alam pengubah Zaman nyatana yahabibana Muhammad SAW.Serta sampailah kepada kita Selaku umatNya.

Segala puji bagi Allah , Tuhan yang memilih Muhammad sebagai Nabi pilihan dari anak Adam. Dia mengutusnya untuk memberikan kabar gembira dan peringatan kepada semua umat manusia. Dengan izin-Nya, beliau mengajak manusia kepada Allah. Beliau mengajak manusia kepada Allah. Beliau adalah lampu yang menyinari. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah Semata, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba RasullNya Semoga Allah mencurahkan rahmat kepada junjungan kita Muhammad berikut keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya hinga hari kiamat.

Dalam kitab suci-Nya yang mulia Allah berfirman dalam Qs. Al-ahzab: 21. Yang artinya : “sesungguhnya telah ada pada diri rasullah itu adalah suri tauladan bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan ia menyebut Allah. “ maha benar allah dengan Segala firmanNya.

Saudara saudara yang dimulyakan Allah.

Sesungguhnya kita hari ini hidup dalam bulan yang sangat agung yaitu rabiul awal. Bulan ini adalah Bulan dimana nabi Muhammad Saw di lahirkan ke muka bumi. Beliau manusia paling mulia yang dilengkapi dengan kesempurnaan jiwa, akhlaq dan akal..

Kehadiran beliau yang disifati dengan berbagai kesempurnaan ini dimaksudkan agar beliau menjadi panutan dan teladan terbaik seluruh manusia.

Shalawat dan salam bagi kami sampaikan kepadamu., wahai Rasulullah. Shalawat dan salam kami haturkan kepadamu, wahai nabi Allah. Shalawat dan salam kami persembahkan kehadiratmu, wahai kekasih Allah. Semoga Allah memberimu balasan dengan balasan paling utama dan terbaik.

Saudara-saudara seiman seagama !

Sesungguhnya bulan kelahiran Rasulllah saw adalah bulan cahaya, cahaya Muhammad saw. Cahaya atau nur Muhammad ini telah di ciptakan Allah sebelum Adam as diciptakan. Bahkan, sebelum segala sesuatu yang ada diadakan. Nur ini diciptakan dari nur Allah. Dari nur Muhammad, Allah menciptakan alam. Seperti yang di jelaskan dalam Hadist quid yaitu “seandainya tidak ada engkau ………………. Seandainya tidak ada engkau……………. Hai Muhammad, tentu alam ini tidak diciptkan’’.

Karena itu, wahai saudara –saudara sekalian, di antara kewajiban kita pada bulan yang agung ini adalah menjadikan bulan perayaan untuk mengingat kelahiran manusia agung.

Dengan peringatan maulid nabi, umat islam bisa mengambil pelajaran berharga dari sejarah hidup Rasulullah saw. Dan biografi sahabat beliau. Berapa banyak anak-anak muslim yang tidak mengetahui kehidupan Rasulullah saw dan para sahabatnya.

Bahkan sebagian mereka ada yang tidak mengenal islam kecuali hanya namanya. Mereka tidak mengetahui nama-nama keluarga rasul sebagaimana mereka sangat mengenal nama-nama artis.

Mereka tidak mengenal nama-nama para sahabat rasul sebagai mana mereka menghafal nama-nama para atlet. Mereka tidak mengenal nama-nama tokoh –tokoh islam dan para pahlawan. Sebagaimana mereka sangat mengenal nama-nama penyanyi dan penari.

Akibatnya, mereka tidak bisa membedakan mana yang haq dengan yang batil, antara yang benar dan yang salah. Antara kebaikan dan keburukan dan antara orang baik dan orang jahat.

Saudara-saudara sekalian !

Inilah kebodohan yang sangat besar. Kebodohan yang menjadikan kaum muslimin di masa modern ini terlambat. Kebodohan yang menjadi otot-otot Islam melemah. Karena itu, adakan peringatan maulid nabi dengan berfikir dan merenung agar peringatan itu menjadi kekuatan baru yang membangitkan hati kaum muslimin dan mengembalikan kaum muslimin ke pangkuan petunjuk Rasulullah saw.

Maha Besar Allah yang memuji Rasulullah dengan firmannya dalam QS. AlQalam:4 yang artinya “ dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.”. 

Maka dari itu kita selaku umatNya sudah sewajarnya mengagungkan dan memuji Kekasih allah yang menjadi rasul terakhir kita semua.

Mudah-mudahan di hari memperingati Maulid nabi Muhammad atau dihari kelahiran Nabi muhammad kita bisa lebih meningkatkan iman dan taqwa kita. Amin…

Dan sudah sepantasnya kita sebagai umatNya mengikti jejak-jejakNya.

Mungkin paparan dari saya dicukupkan Sekian, mohon maaf bila banyak kesalahan baik dari,perkataan atau ucapan saya, yang tidak berkenan di hati para hadirin semua, karna sudah kodrat manusia yang tidak luput dari salah dan dosa. Dan Manusia diciptakan tidak ada yang sempurna, karna kesempurnaan hanya milik allah semata.

Dan mudah-mudahan apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat khusunya bagi saya sendiri dan umumnya bagi kita semua.amin…

Saya akhiri, wabillahi taufik wal hidayah.

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Contoh Teks Pidato Maulid  Nabi Untuk Lomba Pidato
Assalamualaikum,wr.wb.

Hadirin yang berbahagia.

Alhamdulillah wasyukurillah, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt. Karena atas kuasanya kita bisa berkumpul, bertatap muka/bermuajahah ditempat ini.

Shalawat beserta salam senantiasa terlimpahkan pada suritauladan umat manusia, yang membawa  jaman jahiliyyah ke era penuh cahaya. Tiada lain; yakni habibana, wanabiyyana, Muhammad Sallalahu Alaihi Wasalam

Tak lupa pada keluarganya, shabatnya, dan para pengikut beliau. Mudah2an kita dicatat sebagai umatnya. Amin ya rabbal alamin..

Dewan juri yang saya hormati,

Dalam kesempatan ini, saya, Reisha Rahmatun Nissa, kelas V SDN 1 Cikalongsari, perwakilan Kabupaten Karawang, insyaAllah akan menyampaikan uraian ceramah tentang Hikmah Muharram dan Hikmah Maulid Nabi Muhammad SAW, yang saya bingkis dalam paket hikmah berjudul 5M.

Apa itu 5M?

M yang pertama adalah mencontoh.

1. Mencontoh

Maksudnya adalah meneladani akhlak rasul dalam semua aspek kehidupan, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-ahzab ayat 21.

“sesungguhnya telah ada pada diri rasulullah suri tauladan yang baik”.

M yang kedua yaitu mengubah

2. Mengubah

Perubahan seperti apakah yang dimaksud? Selaras dengan nilai-nilai bulan muharram, perubahan yang dimaksud adalah Berhijrah dari prilaku yg negative menjadi positif.

  • Berhijrah dari yang tadinya malas belajar menjadi rajin,
  • Dari yang tidak pernah shalat menjadi shalat,
  • Dan berhijrah dari jarang membaca quran jadi rutin


Hadirin yg berbahagia,

M yang ketiga, hikmah dari muharram dan mauled nabi Muhammad SAW adalah membiasakan.

3. Membiasakan

karena amalan yg  rutin walau sedikit, lebih disukai oleh Allah daripada amalan banyak yang sekaligus tapi jarang dilakukan.

Contohnya adalah adalah Puasa as-syura,

apa itu puasa Assyura? teman, tau tidak..?

Bu guru.. apa sih puasa assyura?

Puasa assyura adalah berpuasa pada tanggal 10 bulan Muharram. Hadist riwat muslim menyebutkan:

”Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram.”

4. Membaca Al-Qur’an dan hadits,

Dua wasiat dari rasul, atau bahasa kerennya: S.O.P. (Standar Operational Prosedur) yang berlaku di segala zaman, sebagai pedoman kita agar selamat di dunia dan akhirat.

5. Melantunkan shalawat pada Baginda Rasul,

Bagaimana caranya? hadirin baca shalawat bareng yu,

“shalatullah salamullah, ala thaha rasulillah

shalaatullah salamullah

ala yaasin habibillah”

Hadirin walhadirat Rahimakumullah,

Sebagai kesimpulan, dengan hikmah mauled nabi dan bulan Muharram ini mudah-mudahan kita bisa mengaplikasikan 5 M tadi dalam kehidupan sehari-hari.

  1. M yang pertama yaitu Mencontoh,
  2. M yang kedua Mengubah,
  3. M yang ketiga adalah Membiasakan,
  4. M yang keempat Membaca,
  5. Dan M yang terkhir yaitu Melantunkan Shalawat kepada baginda Rasul Muhammad SAW.
Alhamdulillah kita disini dapat menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, namun ternyata itu saja tidak cukup, sebab

terselenggaranya acara :  ibarat awan.

meriahnya suasana : laksana hujan.

pelanginya adalah : mutiara hikmah dan perubahan.

Sekian dari saya, Kurang dan lebihnya mohon dimaafkan.

Wabillahi taufik walhidayah, wassalamualaikum wr.wb.

Contoh Ceramah Maulid Nabi: 3 Pengorbanan Rasulullah yang Mengharukan
Saudara dan saudari sekalian, momentum Maulid Nabi seharusnya membuat kita lebih mencintai Nabi Muhammad daripada Allah, dan cinta itu membuat kita mengikutinya dan mengikutinya. Jangan pergi, tetapi iman Nabi telah menjauhkan kita dari sunnah.

Untuk lebih mencintai Nabi, mendekati tanggal 12 Nabi Pertama, yang diyakini sebagai hari kelahiran Nabi, Nabi, kita perlu mengembalikan ingatan kita kembali kepada cinta dan pengorbanannya yang besar bagi umatnya. Cinta seperti itu, bahkan sifat Rasulullah, mengatakan:

Seorang utusan dari bangsamu sendiri telah mendatangimu, diliputi oleh rasa sakitmu, merindukan (iman dan keselamatan) bagimu, belas kasihan yang penuh belas kasih kepada orang-orang percaya (QS. Pertobatan: 128)

Dalam menjelaskan ayat ini, Sayyid Qutb dalam Komentar Zhilalil Fi Qur'an mengatakan, "Allah tidak mengatakan ' rasulmu ' tetapi mengatakan ' umatmu sendiri. Ekspresi ini lebih sensitif, lebih intim dan lebih ekspresif dari ikatan mereka. yang menghubungkan mereka dengan hubungan jiwa-ke-jiwa, membuat hubungan ini lebih dalam dan lebih sensitif. "

Sedangkan Ibnu Katsir dalam Alzim Al - Quran Penafsiranmengatakan, "Allah SWT berbicara tentang berkah yang telah Dia berikan kepada orang-orang beriman melalui seorang rasul yang telah Dia utus dari antara mereka sendiri, dari orang-orang mereka dan dengan mereka."

Di antara cinta dan pengorbanan Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam adalah tiga hal berikut:

1. Selalu Menginginkan Keselamatan dan Manfaat Umat-Nya.

Utusan Allah selalu menginginkan keselamatan dan kebaikan bagi umatnya, meskipun pada saat itu mereka masih menentang dakwah Nabi. Bahkan memusuhi dan melukai hati Nabi. Utusan tidak ingin umatnya dihukum oleh Allah, meskipun para malaikat telah datang untuk menawarkan bantuan, seolah-olah malaikat itu tidak sabar dengan penderitaan Muhammad karena permusuhan ras / suku tertentu.

Hari itu, Nabi berdarah. Kakinya terluka oleh lemparan batu dari seorang Thaif. Alih-alih menerima khotbah Nabi, mereka malah mengusir Rasul dengan batu dan batu. Betapa sedihnya Nabi saat itu. Kesedihannya bukan karena rasa sakit karena darah yang mengalir, tetapi karena rakyatnya belum menerima bimbingan. Jika air mata Rasul itu pada saat itu, itu bukan karena lukanya, tetapi karena dia mencintai orang-orang.

Utusan Allah, semoga damai dan berkah, berdoa kepada Allah dengan doa yang sungguh-sungguh, terutama untuk Zaid bin Haritsah yang menemaninya pada waktu itu: "Ya Allah, aku juga mengakui kepadamu kelemahan saya, kurangnya kebijaksanaan dan penghinaan saya di hadapan laki-laki. Tuhan orang rendahan, Engkau adalah Tuanku, kepada siapakah Engkau menyerahkan aku? Kepada orang yang jauh celaka, atau kepada musuh yang akan mengambil alih urusanku? Saya mencari perlindungan pada Yang Mulia yang bersinar dalam kegelapan dan dalam masalah dunia dan akhirat ini, agar Anda tidak mencurahkan amarah Anda kepada saya atau membuat saya marah, Anda adalah orang yang memiliki hak untuk menegur saya.Tidak ada kekuatan dan kekuatan kecuali milikmu. "

Saat itulah seorang malaikat datang kepadanya menawarkan bantuan untuk menghukum Thaif. "Wahai Utusan Allah, beri aku perintahmu. Jika kamu ingin aku mempersempit kedua bukit ini aku akan melakukannya!"

Utusan Allah (semoga damai besertanya) menjawab, "Jangan ... Jangan! Berkat doa Nabi, beberapa tahun kemudian Thaif menjadi seorang monoteis. Bahkan ketika ada kasus kemurtadan setelah kematian Nabi, Thaif adalah salah satu daerah kemurtadan yang steril.

Pada kesempatan lain, temannya Thufail bin Amr mendatangi orang-orangnya yang menolak menerima pesan itu, bahkan menolaknya. Thufail meminta Nabi untuk berdoa kepada Allah untuk kehancuran penduduk, tetapi dia berdoa dengan doa lain yang membuatnya terkesan. "Ya Allah, tunjuk orang-orang Daus dan bawa mereka ke sini sebagai Muslim," terima kasih atas doa Nabi, kemudian dalam perang Khaibar orang-orang datang ke Madinah untuk mengumumkan kabar gembira Islam mereka. Tidak kurang dari 80 keluarga datang bersama Thufail pada waktu itu.

Hal yang sama berlaku untuk banyak peluang lainnya. Ketika orang-orang Quraisy dan orang-orang kafir lainnya menentang Nabi dan menghinanya, dia sering melunasi mereka dengan doa: "Allaahummahdii qaumii, fainnahum laa ya'amuamu" (Ya Allah, ampunilah umatku!

Keinginan Rasulullah untuk menjaga umatnya aman dan baik dan untuk dihindari sejak saat ini adalah diinjak-injak oleh Allah dalam ketentuan-Nya. Dia membuat orang-orang Muhammad bahagia dengan tidak menurunkan gelar mereka. Berbeda dengan orang-orang di masa lalu, ketika mereka tidak mematuhi ajaran Nabi, mereka dihukum dengan skandal yang menghancurkan dan menghancurkan sejarah orang-orang.

2. Menyediakan untuk umat-Nya

Ini adalah cinta dan pengorbanan Nabi Muhammad SAW yang kedua, baginya damai dan berkah, tidak ada duanya. Ini adalah syafaat bagi orang-orang.

Faktanya, setiap nabi diberikan doa wajib oleh Tuhan. Namun, para nabi sebelumnya menggunakan doa ini, sebagian, sebagai senjata terakhir untuk menghancurkan orang-orang kafir dengan peringatan Allah. Adapun Nabi Muhammad (saw), ia menjaga doa sebagai syafaat untuk umatnya, pada hari hisab.

Rasulullah berkata:

لكل نبى دعوة مستجابة فتعجل كل نبى دعوته وإنى اختبأت دعوتى شفاعة لأمتى يوم القيامة فهى نائلة إن شاء الله من مات من أمتى لا يشرك بالله شيئا
"Setiap nabi memiliki doa yang berharga, dan setiap nabi mempercepat doanya. Dan sesungguhnya aku menyembunyikan doa-doaku sebagai syafaat bagi umat-Ku pada Hari Pembalasan. Dan Allah dengan sukarela menjadi perantara bagi setiap orang yang mati di antara umat-Ku dalam keadaan tidak-bersatu dengan Allah untuk sesuatu. terserah " (HR. Muslim)

Subhanallah ... Nabi bersabar dengan kesabaran yang sempurna, bahkan Nabi pun tidak pernah melakukannya sebelumnya, tidak menggunakan" doa terakhir "kecuali di akhirat, sebagai syafaat bagi umatnya.

Dalam hadits lain yang sangat panjang, dinyatakan bahwa kemudian pada Hari Pengadilan orang-orang akan mencari syafaat. Mereka datang untuk menjadi perantara bagi Adam, Abraham, Nuh, Musa, dan Yesus. Tetapi semua orang malu untuk meminta syafaat dari Tuhan. Jadi mereka datang ke Rasulullah, dan dia meminta syafaat dari Allah.

3. Meringankan Kematian Umatnya

Kasihan dan pengorbanan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam yang tidak terjadi pada akhir hayatnya. Pada saat itu, malaikat maut bersama Gabriel datang kepadanya untuk mengumumkan kematiannya.

“Bolehkah aku masuk?” Kata salah satu ketukan di pintu rumah Nabi. Saat itu Fatima sedang menunggu Nabi.
"Maaf, ayahku demam," jawab Fatimah.
Namun, Utusan Allah, mengetahui bahwa tamu itu adalah seorang malaikat, mengatakan kepada Fatiman untuk menyambutnya. “Kau tahu, dia adalah orang yang menghilangkan kesenangan sementara, orang yang memisahkan pertemuan di dunia. Dia adalah malaikat maut, ”Fatimah menahan air mata, menyadari bahwa dia akan terpisah dari ayah tercintanya.

Malaikat maut datang kepadanya, dan memanggil Jibril setelah Nabi memintanya.

"Gabriel, jelaskan apa hakku di hadapan Tuhan?" Tanya sang Utusan, suaranya melemah.

"Pintu-pintu surga telah dibuka, dan para malaikat sedang menunggumu." Semua surga terbuka bagimu, "kata Gabriel.

Pada saat-saat seperti itu, Nabi masih memikirkan umatnya. Dia tidak puas dengan jawaban Gabriel untuk dirinya sendiri.

“Apakah kamu tidak senang mendengar ini, hai kekasih Allah?” Tanya Gabriel. "Jibril, bagaimana dengan nasib bangsaku?"
"Jangan khawatir, wahai Rasulullah, aku telah mendengar Allah berkata kepadaku: 'Buatlah surga yang dilarang bagi siapa pun, kecuali orang-orang Muhammad yang ada di dalamnya,' kata Gabriel.

Setelah itu, sesuai perintah Allah, malaikat maut perlahan-lahan mengangkat roh Nabi. Fatima dan Ali yang duduk di dekat Nabi tidak dapat menahan air mata. Bahkan Gabriel pun tidak bisa "menanggungnya." Namun, Rasulullah menuntut agar dia menanggung hukuman mati bangsanya.

"Ya Allah, dahsyat nian sakaratal maut ini, biarlah aku menanggung sakaratul maut ini, jangan (beratkan sakaratul maut) pada umatku," pinta Rasulullah. Setelah berwasiat "Ummatii, ummatii, ummatiii!" Beliaupun menghembuskan nafasnya yang terakhir.

Sang Nabi terakhir yang Fatimah dan Ali tidak berdaya untuk menahan kesedihan dan kesedihan mereka.

Kami juga sangat membutuhkan kesedihan, bahkan ketika kami tidak melakukan apa pun untuk Islam, Nabi (pembawa) rasa sakit jiwa kami yang sekarat.

Pertanyaannya adalah, apakah kita kemudian dipanggil untuk lebih mencintai Nabi, mengikuti dan mengikutinya? Semoga momentum Nabi membuat kita menyadari cinta dan pengorbanan Nabi, maka kita akan mencintai Nabi, mengikuti dan mengikutinya. Wallaahu a'lam bish shawab.

Contoh Khutbah Jum'ah Menyambut Peringatan Maulid Nabi
اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَانِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ 

Jamaah Jumat rahimakumullah,  Setiap tanggal 12 Rabiul Awal kita memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang sering disebut Maulid Nabi. Peringatan Maulid Nabi memang tidak diperintahkan secara khusus, baik oleh Al-Qur’an maupun Hadits. Peringatan ini baru diadakan untuk pertama kali ratusan tahun setelah Nabi Muhammad SAW wafat, yakni pada abad ke-7 hijriah di wilayah Irak sekarang atas perintah Raja Irbil bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri.

Meski tidak ada perintah yang tegas, peringatan maulid Nabi juga tidak ada larangan yang jelas. Sesuatu yang tidak ada perintah sekaligus tidak ada larangan boleh dilakukan. Hal ini dalam hukum Islam disebut mubah. Sesuatu yang mubah akan mendapatkan pahala apabila ada niat dan tujuan yang baik (ibadah), dilakukan dengan cara yang baik dan terbukti mengasilkan sesuatu yang baik. 

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Nabi Muhammad SAW lahir dan dibesarkan dalam keluarga sederhana. Dari usia dini beliau sudah yatim piatu. Ayah beliau wafat ketika Nabi masih dalam kandungan. Usia enam tahun, inbundanya wafat. Lalu disusul kakek beliau juga wafat. Dan akhirnya beliau diasuh Paman Abu Thalib. Abu Thalib sendiri bukan orang kaya, padahal putranya banyak. Keadaan inilah yang menjadikan beliau harus bekerja keras sejak kecil untuk mencari nafkah. Beliau pernah menjadi penggembala kambing. Juga beliau pernah membantu pamannya berjualan di Syam. Yang terakhir ketika sudah dewasa beliau bekerja sebagai buruh atau karyawan pada seorang janda bernama Khadijah. Pekerjaan beliau adalah menjalankan perdagangan di perusahaan janda tersebut. Dari buhungan seperti itulah kemudian beliau menikah dengan Khadijah yang tak lain adalah majikannya sendiri.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Kehidupan Nabi Muhammad sebagaimana uraian tersebut, dapat kita temukan rekamannya dalam Surat Adh-Dhuha. Dalam ayat ke-3, Allah SWT berfirman:

 مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ 

Artinya: “Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.” 

Allah sekali-kali tidak bermaksud meninggalkan Nabi Muhammad di waktu kecilnya. Tidak pula Allah bermaksud menelantarkan hidup beliau sehingga beliau harus bekerja keras mencari nafkah meskipun masih kanak-kanak. Juga, Allah SWT tidak bermaksud membenci beliau sehingga ketika masih dalam kandungan saja, ayah beliau Abdullah sudah dipanggil menghadap-Nya. Ketika usianya baru enam tahun dan masih sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu, Aminah pun wafat. Belum hilang kesedihan beliau karena ditinggal ibunya, kakeknya pun menyusul wafat dua tahun kemudian. Sempurnalah sudah kesedihan dan penderitaan beliau sebagai seorang yatim piatu dengan meninggalnya ayah, ibu dan kakek untuk berpisah selama-lamanya.

Dari semua penderitaan itu, tidak ada maksud Allah SWT menelantarkan beliau, tetapi justru Allah SWT sedang mempersiapkan beliau menjadi seorang pemimpin besar kelak di kemudian hari. Seorang pemimpin harus peka terhadap kesulitan-kesulitan yang dipimpinnya dan dapat memberikan solusi dari kesulitan-kesulitan itu. Kepekaan seperti itu sulit dimiliki oleh para pemimpin yang tidak pernah mengalaminya sendiri kesulitan-kesulitan seperti itu. Dengan kata lain, Allah sesesungguhnya menggembleng jiwa dan sikap mental beliau untuk menghadapi berbagai macam kesulitan dan tantangan berkaitan tugas beliau kelak menjadi seorang nabi. Apalagi beliau disiapkan dan ditetapkan oleh Allah SWT menjadi nabi terakhir hingga akhir jaman.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Dalam ayat berikutnya, yakni ayat ke-4, Allah berfirman:

 وللاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَى 

Artinya: “Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).” 

Dalam hidup ini yang terpenting adalah apa yang terjadi di akhir dan bukan di permulaan. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Maka bisa dimengerti Nabi Muhammad hidup dalam kesulitan di masa kecilnya karena semua kesulitan itu bermanfaat membentuk karakter beliau menjadi seorang yang tangguh lahir dan batin – jiwa dan raga. Ketangguhan seperti itu memang sangat diperlukan kelak ketika Nabi Muhammmad berdakwah menyampaikan wahyu dan kebenaran dari Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Kita semua tahu bahwa dalam berdakwah Nabi Muhammad SAW menghadapi banyak hambatan, gangguan dan bahkan ancaman pembunuhan dari berbagai pihak, terutama dari kelompok yang dipimpin Abu Jahal dan kawan-kawan. Tetapi semua hambatan, gangguan dan ancaman itu dapat dilalui dengan baik karena Nabi Muhammad SAW sudah terlatih menghadapi kesulitan-kesulitan sejak kecil.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Buah dari penderitaan, kesulitan, dan perjuangan beliau yang tanpa kenal menyerah memang luar biasa, yakni dalam waktu singkat yang hanya memakan waktu 23 tahun saja, Nabi Muhammad telah berhasil memiliki pengikut yang cukup banyak. Beliau berhasil merubah masyarakat yang semula penyembah berhala menjadi beriman tauhid, yakni hanya menyembah kepada Allah SWT semata. Masyarakat telah berubah dari masyarakat yang semula menerapkan hukum rimba dimana yang dominan dan kuat akan selalu menjadi pemenang, menjadi masyarakat yang berdasarkan keadilan tanpa memandang latar belakang suku maupun status sosial. Di dalam Islam memang semua manusia pada dasarnya sama karena mereka semua berasal dari asal usul yang sama, yakni Nabi Adam AS. Satu-satunya yang membedakan mereka hanyalah ketakwaan masing-masing kepada Allah SWT.

Jamaah Jumat rahimakumullah,

 Ayat kelima dari Surat Adh-Dhuha berbunyi:

 وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى 

Artinya: “Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , lalu (hati) kamu menjadi puas.” 

Allah SWT telah berjanji bahwa semua penderitaan, kesulitan dan susah payah Nabi Muhammad SAW dari waktu kecil hingga belaiu diangkat menjadi seorang nabi akan dibalas oleh Allah dengan keberhasilan yang cemerlang sebagaimana telah diuraikan. Atas keberhasilan itu Nabi Muhammad SAW bersyukur kepada Allah SWT. Beliau bersyukur tidak hanya atas keberhasilan dakwah-dakwah beliau, tetapi juga atas perlindungan Allah SWT sehingga beliau meskipun seorang yatim piatu beliau dapat meraih pertolongan untuk mendukung keberhasilan dakwah-dakwah tersebut.

Perlindungan ini sebagaimana dimaksud dalam ayat keenam sebagai berikut:

 أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ 

Artinya: “Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?” 

Jamaah Jumat rahimakumullah,

Selanjutnya, ayat ketujuh dari Surat Adh-Dhuha berbunyi:


وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ 

Artinya: “Dan Dia (Allah) mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.” 

Sudah banyak diceritakan bagaimana kebingunan Nabi Muhammad ketika akan memasuki masa kenabiannya sehingga beliau menyepi di Gua Hira’ untuk mencari jawaban dari apa yang sebenarnya sedang terjadi pada beliau pada waktu itu. Di Gua Hira’ itulah Nabi Muhammad mendapatkan wahyu pertama kali yang diterimanya melalui malaikat Jibril AS.

Ayat ketujuh itu diikuti dengan ayat kedelapan yang berbunyi:

وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ 

Artinya: “Dan Dia (Allah) mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.” 

Pada akhirnya keadaan ekonomi Nabi Muhammad mengalami perubahan dari kekurangan menjadi kecukupan. Abu Muhammad al-Husayn bin Mas'ud al-Baghawi dalam kitab tafsirnya berjudul Tafsir Al-Baghawi, halaman 456, jilid 8, menjelaskan bahwa Allah mengayakan Nabi Muhammad SAW salah satunya dengan harta Khadijah. Artinya keadaan ekonomi Nabi Muhammad membaik setelah beliau bekerja di perusahaan Khadijah dan kemudian Khadijah meminta beliau menjadi suaminya.

Dengan harta kekayaan Khadijah itulah Nabi Muhammad SAW dapat membiyai dakwah-dakwahnya karena Khadijah memang menyediakan dan merelakan harta kekayaanya digunakan suaminya untuk berjuang di jalan Allah. Khadijah adalah orang kedua setelah Nabi yang memeluk Islam sekaligus merupakan perempuan pertama yang masuk Islam. Maka bisa dimengerti Nabi Muhammad SAW sangat mecintai dan menghargai Khadijah yang telah berjasa besar dalam mendampingi dan mengembangkan dakwah-dakwah beliau. Dengan kata lain, keberhasilan dakwah Islam tidak lepas dari peran penting seorang perempuan kaya raya. Perempuan itu bernama Khadijah RA, istri beliau yang pertama dan utama.

جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا  باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ 

Khutbah II

 اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ 

Sumber:

https://islam.nu.or.id/post/read/83789/khutbah-menyambut-peringatan-maulid-nabi - Khutbah Menyambut Peringatan Maulid Nabi

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel