Sejarah Islam Lengkap dan Sejarah Masuknya Islam Di Indonesia

Sejarah Islam. Islam adalah agama samawi yang dibawa oleh Rasulullah SAW atas perintah Allah SWT. Kata “Islam” sendiri berasal dari kata dalam bahasa arab yaitu "Aslama" yang berarti selamat, sejahtera atau berserah diri. Islam juga berarti kedamaian, dan keselamatan yang berdasarkan penyerahan diri kepada Allah SWT. Adapun orang yang menganut agama islam disebut dengan sebutan Muslim.
Sejarah Islam, Gambar Sejarah Islam, Sejarah Islam di Indonesia

Sejarah Islam


Awal mula ajaran agama Islam muncul pada tahun 610 Masehi dengan Muhammad S.A.W. sebagai pembawa risalah sekaligus menyempurnakan agama-agama yang dibawa oleh para nabi dan rosul terdahulu.

Berbicara mengenai sejarah awal mula ajaran Islam tidak lepas dari masa kepemimpinan Nabi Muhammad dan ke empat sahabatnya, yang terkenal sebagai khulafaur rasyidin.

Islam Dimasa Nabi Muhammad  SAW


Masa kepemimpinan Nabi dapat dibedakan menjadi 2 periode, yaitu masa sebelum hijrah (di Makkah) dan masa setelah hijrah (di Madinah).

Makkah menjadi kota pertama yang menerima ajaran Islam selama 13 tahun. Syiar dakwah awalnya dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Setelah pemeluk Islam di Makkah bertambah dan dakwah mulai dilakukan secara terang-terangan, tekanan kian bertambah dan berujung pada pemboikotan terhadap keluarga Nabi. Di masa Makkah inilah peristiwa isra’ dan mi’raj terjadi sebagai bentuk penghiburan Allah SWT kepada Nabi Muhammad sepeninggal paman dan istrinya, serta turunnya perintah shalat 5 waktu.

Perintah untuk hijrah ke Yatsrib (yang setelahnya disebut sebagai Madinah) turun dan kaum muslimin Makkah perlahan-lahan mulai pindah meninggalkan kampung halaman mereka. Di Kota Madinah, masyarakat Islam berupaya merubah stigma masyarakat bangsa Arab yang tadinya dikenal tak beradab menjadi berbudi pekerti yang santun dan luhur. Kesejahteraan masyarakatnya tinggi dan taat terhadap aturan yang ada.

Islam Dimasa Khulafaur Rasyidin


Khulafaur Rasyidin adalah kekhalifahan yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, atau tahun 11 H. Kekhalifahan ini terdiri dari empat orang khalifah pertama kali dalam sejarah Islam, Kehalifahan ini kemudian disebut sebagai Khulafaur Rasyidin. Adapun ke empat Khalifah tersebut antara lain:

1. Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq (13 / 632-634 M)


Abu Bakar, nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abi Quhafa AtTamimi. Dia memegang posisi khalifah selama dua tahun lebih sedikit, yang dia habiskan terutama untuk mengatasi berbagai masalah rumah tangga yang timbul dari kematian Nabi. Pemilihan Abu Bakar telah membangun kembali kesadaran dan tekad rakyat untuk menyatukan tugas tugas mulia Nabi Muhammad yang suci.

2. Umar Bin Khatthab (13-23 H / 634-644 M)


Nama lengkap Umat bin Khatthab adalah Umar Bin Khatthab bin Nufail dari keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi; salah satu suku yang paling terkenal. Umar lahir di Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi. Umar masuk Islam pada tahun kelima setelah kenabian, dan menjadi salah satu teman terdekat Nabi. Kemudian oleh Rasulullah dijadikan sebagai tempat rujukan oleh para nabi tentang hal-hal penting. Dia dapat memecahkan masalah rumit tentang siapa yang berhak menggantikan Nabi dalam memimpin orang-orang setelah kematian Rasulullah.

3. Usman Bin Affan (23-36 H / 644-656 M)


Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan, nama lengkapnya adalah Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraish. Dia memeluk Islam untuk undangan Abu Bakar, dan menjadi salah satu teman terdekat Nabi. Meskipun memiliki kekayaan yang melimpah ruah, tetapi Usman tampil sangat sederhana, dan sebagian besar kekayaannya digunakan untuk kepentingan Islam. Ia pun dijuluki nur zun, yang artinya memiliki dua cahaya, karena dia menikahi dua nabi berturut-turut setelah satu meninggal.

4. Ali Bin Abi Thalib (36-41 H / 656-661 H)


Khalifah keempat adalah Ali bin Abi Thalib. Ali adalah keponakan dari menantu nabi. Ali putra Abi Thalib bin Abdul Muttalib. Ia merupakan sepupu Nabi Suci yang telah bersamanya sejak bahaya kelaparan mengancam kota Mekah, untuk membantu keluarga ayah pamannya. Abbas, paman Nabi Suci lainnya membantu Abu Thalib dengan menjaga Jafar, putra Abu Thalib yang lain. Dia telah masuk Islam pada usia yang sangat muda.

Terbunuhnya Ali di tangan Khawarij tepat pada 17 Ramadhan 40 H (661) dan naiknya Mu’awiyah menjadi khalifah merupakan akhir era yang disebut Khulfaur Rasyidin dan menandai babak baru kepemimpinan kaum Muslim.

Perkembangan Islam Setelah Pemerintahan Khulafaur Rasyidin


Setelah terbunuhnya Ali Bin Abi Thalib, terbentuklah 3 dinasti kekhalifahan besar yaitu Bani Umayyah, Bani Abbasiyah, dan Kesultanan Utsmaniyah. Dinasti ini bisa dikatakan sebagai penyambung kekuatan Islam paling kuat dan paling luas setelah pemerintahan Khulafaur Rasyidin.

1. Kekhalifahan Bani Ummaiyyah


Dinasti Bani Umayyah atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah berakirnya masa Khulafaur Rasyidin. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.

Pemerintahan Daulah Bani Umayyah berkuasa selama 91 tahun (41-132 H/661-750 M) dengan  dipimpin oleh empat belas khalifah sebagai penerusnya. Seiring runtuhnya kendali Umayyah di seluruh dunia Islam, pada awal tahun 750 M dalam perang Zab di Mesopotamia tengah, kekuatan Abbasiyah berhasil memukul mundur penuh pasukan Umayyah. Setelah pristiwa itu, tidak ada lagi penghalang antara Abbasiyah dan Ibu kota Umayyah, Damaskus.

2. Kekhalifahan Bani Abbasiyyah


Kekhalifahan Abbasiyah atau Bani Abbasiyah merupakan kekhalifahan Islam kedua  yang berkuasa di Baghdad, Iraq. Kekhalifahan ini berkembang dengan sangat pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat peradaban dan pengetahuan dunia. Kekhalifahan Bani Abbasiyyah berkuasa setelah merebutnya dari Bani Umayyah dan menundukkan semua wilayahnya kekuasaan umayyah kecuali Andalusia. Silsilah Kekhalifahan Bani Abbasiyah ini merujuk pada keturunan dari paman Nabi Muhammad yang termuda, yaitu Abbas bin Abdul-Muththalib (566-652), oleh karena itu mereka juga termasuk ke dalam Bani Hasyim.

3. Kesultanan Utsmaniyah


Kesultanan Utsmaniyah atau sering pula disebut Kekaisaran Ottoman dalam ejaan Barat adalah kekaisaran lintas benua yang didirikan oleh suku-suku Turki di bawah pimpinan Osman Bey di barat laut Anatolia pada tahun 1299. Setelah 1354, Utsmaniyah melintasi Eropa dan memulai penaklukkan Balkan, mengubah negara Utsmaniyah yang hanya berupa kadipaten kecil menjadi negara lintas benua. Utsmani mengakhiri riwayat Kekaisaran Romawi bagian Timur seiring penaklukan Konstantinopel oleh Mehmed II pada tahun 1453.

Sejarah Islam di Indonesia


Terdapat banyak versi sejarah awal mula penyebaran islam masuk ke Indonesia, informasi yang sering kita dengar pun masih menjadi perdebatan oleh banyak pihak. Ada beberapa teori yang dijadikan dasar, di antaranya:

Teori Gujarat


Dalam teori ini dipercayai bahwa awal kedatangan Islam ke Indonesia adalah pada abad ke-13 Masehi dengan dibawa oleh para pedagang muslim dari Gujarat, India.

Teori Makkah


Ditemukannya bukti perjalanan yang dilakukan oleh Muawiyah bin Abu Sufyan sebagai utusan dari khalifah Utsman bin Affan ke Kerajaan Kalingga (sekarang adalah daerah Jepara, Jawa Tengah) pada tahun 30 Hijriyah atau 651 Masehi. Hasil dari kunjungan ini adalah salah satu putra Raja Kalingga, yaitu Jay Sima memeluk Islam.

Teori Persia. 


Pada teori ini mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia dipercaya dibawa oleh para pedagang dari Persia yang sebelumnya singgah di Gujarat pada abad ke-13. Argumen yang digunakan adalah fakta mengenai banyaknya persamaan kata dan ungkapan Persia dalam hikayat Melayu, Aceh, dan Jawa.

Terlepas dari perdebatan mengenai waktu pasti masuknya Islam, agama ini berkembang pesat hampir di semua wilayah di Indonesia. Dimulai dengan bermunculannya kerajaan-kerajaan Islam Nusantara, pertama kali adalah Kerajaan Samudra Pasai di Aceh pada abad ke-13.

Setelah itu satu per satu kerajaan-kerajaan Islam muncul di pulau-pulau lain. Ajaran agama Islam diwariskan turun-temurun sampai menjadi agama mayoritas, menggeser kepercayaan animisme dan dinamisme serta ajaran agama Hindu dan Budha di Indonesia.

Sumber:

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel